Iven tahunan tersebut menurut Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaarudin Amin bisa dijadikan ajang menumbuhkan semangat kebhinekaan.
Dirjen Pendis tersebut mewanti-wanti agar lembaga pendidikan Islam di Indonesia mengedepankan Islam moderat.
Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin menegaskan bahwa tidak mungkin pendidikan agama dihapus dalam kurikulum sekolah, apalagi madrasah.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan, penyampaian aspirasi melalui demonstrasi tidak masalah, selagi tidak menimbulkan keonaran.
Regulasi ini dinilai akan menguntungkan pesantren, karena akses mendapatkan suntikan dana menjadi lebih besar, setelah sebelumnya hanya mengandalkan pendanaan lewat Kemenag.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin menjelaskan, minimnya mahasiswa yang direkrut karena UIII belum akan menerima jenjang sarjana (S1).
Wahana kompetisi antara siswa didik mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA/SMK tersebut, ditargetkan dapat menjadi ajang menangkal radikalisme dan intoleransi di lingkungan sekolah.
UIII merupakan perguruan tinggi keagamaan Islam yang didirikan atas dasar Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2016 tentang Pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia yang mencakup bidang studi agama Islam, ilmu-ilmu sosial, humaniora dan sains teknologi.
Dirjen Pendis Kamaruddin Amin mengatakan, pada tahap awal sebanyak 50 ribu unit komputer tablet akan diberikan oleh pemerintah UEA sebagai alat utama transformasi keilmuan berbasis digital.
UIN Sunan Gunung Djati menyabet rekor untuk pengukuhan Guru Besar terbanyak di lingkungan Pendidikan Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).